TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang pekerja bangunan, Virgantara (30) alami kecelakaan kerja yang menyebabkan mata kirinya hampir buta saat bekerja di Green View Villas, Tegallalang, Ubud, Gianyar.
Pemilik vila yang mempekerjakan kuli tersebut awalnya mau membiayai operasi, namun mendadak menghilang dan tak bertanggung jawab.
Kejadiaan ini terjadi pada Kamis (9/11), saat Virgantara bersama dua orang teman kerjanya sedang merenovasi Green View Villas.
Kebetulan Virgantara mendapat tugas mengerjakan keramik vila, saat dia mengerjakan keramik, karena kurang hati-hati mata kanannya terkena keramik yang terpental.
"Kami dapat kerjaan Green View Villa, kemarin saya kerja bongkar keramik. Saat ngejarakan itu keramik mental ke mata kanan, pas saya lihat itu semua sudah buram," kata Virgantara saat ditemui Tribun Bali di RSUP Sanglah Denpasar, Minggu (12/11).
Usai kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat di daerah Ubud oleh pemilik vila dan teman kerjanya karena kondisi matanya mengalami pendarahan.
Setibanya di rumah sakit daerah Ubud, pihak RS langsung memeriksa mata korban dan menyarankan untuk dirujuk ke RSUP Sanglah untuk di lakukan operasi.
"Saya bilang ke pemilik vila (Jm), kalau mata saya enggak bisa melihat harus ke rumah sakit. Akhirnya saya ke rumah sakit Ubud, tapi mereka enggak ada alat dan dirujuk ke RS Sanglah," jelasnya. Saat berada di RSUP Sanglah, pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan untuk segera dilakukan operasi dengan persetujuan kedua belah pihak.
Menurut Virgantara, saat itu pemilik vila berinisial JM ini mengatakan kalau biayanya akan ditanggung oleh mereka. Korban bersama istrinya percaya kepada mereka dan menuruti apa yang mereka katakan.
"Waktu itu pak Jimmy bilang kalau masalah biaya biar dia yang nangani, tapi kami tidak pernah curiga kalau dia bakal ada taktik, kami tidak curiga," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar