Selasa, 28 Juni 2016

Kisah Perempuan Australia Amati Jalur Migrasi Burung

Setiap tahun, jutaan burung pantai terbang di antara Australasia dan Arktik. Dr Ann Jones menghabiskan enam bulan di jalur terbang itu merekam pengalaman tersebut untuk serangkaian program dokumenter radio. Inilah kisahnya.

Tantangan utama dalam membuat program dokumenter tentang burung migran adalah menyesuaikan salah satu kisah alam paling epik di dunia ini menjadi hanya empat episode.

Burung Pantai di Dekat Dinding Laut

Burung pantai di dekat pembangunan dinding laut di Provinsi Jiangsu, China.

ABC; Ann Jones

Burung-burung ini, seringkali sekecil 50 gram, terbang di sepanjang Australia dan Selandia Baru, melalui Asia lalu ke Arktik setiap tahunnya. Mereka berkembang biak di sana dan kemudian mereka kembali. Ketika Anda menghitung itu semua, jaraknya setidaknya 20.000 km setiap tahun, untuk setiap burung. Selama hidup mereka, burung seperti burung biru-laut ekor blorok akan terbang setara dengan jarak dari Bumi ke Bulan.

Jarak yang panjang untuk ditempuh.

Saya sudah terbiasa dengan itu, sampai batas tertentu. Acara yang saya kerjakan meliputi alam Australia - semua hewan, tumbuhan dan manusia yang tersebar tepat di seberang benua.

Burung Ekor Blorok Terbang di Atas Laut Kuning

Burung ekor blorok terbang di atas Laut Kuning.

ABC; Ann Jones

Rencananya adalah untuk membawa penonton mengikuti gerak burung saat mereka melakukan perjalanan panjang menyusuri jalur terbang Australasia Asia Timur. Jalur terbang itu seperti jalan bebas hambatan burung yang mengarah dari satu ujung dunia ke ujung dunia yang lain dan mencakup sekitar 22 negara.

Jadi saya mulai dari pantai di ujung selatan Tasmania - ujung ter-selatan Australia dan jalur terbang. Saya ada di sana dengan Dr Eric Woehler dan semua peralatan saya mencari burung Eastern Curlew yang hampir punah.

Burung itu dulunya berkumpul di sini berkelompok dalam jumlah ribuan, datang ke lumpur dekat Hobart mencari makanan favorit mereka (cacing, kerang dan kepiting yang hidup di lumpur).

Burung Ekor Blorok di Dekat Perbatasan Korut

Burung ekor blorok bergerombol di dekat perbatasan Korut.

ABC; Ann Jones

Tapi, meskipun kami menghabiskan satu hari mencari mereka, bepergian di sekitar tepi teluk besar, saya tak melihat satupun ‘Eastern Curlew’.

Itu terjadi karena dalam 50 tahun terakhir, populasi burung ini di Australia telah anjlok hingga 80%. Jadi setiap 100 burung yang terbang di sini sebelumnya, sekarang, hanya ada 20 burung.

Ini sangat menyedihkan karena burung-burung itu benar-benar menakjubkan. Mereka memiliki paruh ekstra panjang yang berevolusi khusus untuk mencari kepiting keluar dari lubang yang dalam. Mereka mungkin seberat hingga 1,5 kilogram, dan mereka memiliki kaki panjang, yang sempurna untuk berendam.

Dr Jimmy Choi

Dr Jimmy Choi bekerja di area lumpur di Queensland tenggara.

ABC; Ann Jones

Saya melihat burung ‘Eastern Curlew’ berdiri di samping Dr Jimmy Choi dari Universitas Queensland. Ia mengamati lumpur untuk studi ilmiah tentang makanan yang burung makan. Saya amati Pelabuhan terdekat di mana batubara sedang dimuat ke kapal untuk diekspor ke China.

Tampaknya sangat tak mungkin bahwa batubara dan burung pergi ke tempat yang sama, dan bahwa burung yang luar biasa ini akan terbang ke sana sendiri.

Setidaknya, saya harap ia melakukannya. Saya tak akan pernah tahu apa yang terjadi dengan burung itu, mengingat berpindah adalah hal yang sangat berbahaya untuk dilakukan. Tak hanya Anda bersaing dengan cuaca sepanjang perjalanan, tetapi ketika Anda sampai di sana, Anda harus menemukan makanan.

Dr Eric Whoehler

Dr Eric Woehler bekerja untuk lembaga Birdlife Tasmania.

ABC; Ann Jones

Dan jika Anda spesialis pengumpan â€" seperti burung Eastern Curlew yang memiliki paruh panjang untuk mengejar kepiting -tak semudah itu untuk singgah pantai manapun.

Mereka membutuhkan lumpur yang besar, bebas dari gangguan untuk berkembang biak.

Tapi tepat di tepi Laut Kuning di Korea Selatan dan China, yang tersisa adalah sekumpulan lumpur kecil di sebelah tanah reklamasi.

Para Pekerja di Provinsi Jiangsu

Para pekerja di sebuah pertanian di Provinsi Jiangsu, China.

ABC: Ann Jones

Saya berdiri tepat di perbatasan China dengan Korea Utara, melihat beberapa ribu burung ekor blorok bertengger, paruh mereka terselip di sayap.

Mereka berbentuk seperti air mata.

Lumpur bisa terlihat seakan mereka kosong dan sepi, dan itu bisa menimbulkan kesan bahwa tak ada konsekuensi lingkungan jika mereka dikembangkan.

Burung Biru-Laut Ekor Blorok di Tanjung Roebuck

Burung biru-laut ekor blorok di Tanjung Roebuck dekat Broome, Australia Barat.

Supplied; Nigel Jackett

Tapi tanpa lumpur, burung-burung -yang bisa terbang dari Alaska ke Selandia Baru tanpa berhenti dan yang bisa tidur dengan setengah otak mereka pada suatu waktu, dan merupakan burung tanpa batas â€"ini tak akan ada lagi.

Dan itu akan menjadi tragedi internasional.

Burung Eastern Curlew di Tanjung Roebuck

Burung Eastern Curlew di Tanjung Roebuck dekat Broome, Australia Barat.

Supplied; Nigel Jackett

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 18:00 WIB 28/06/2016 oleh Nurina Savitri.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search