Kamis, 18 Mei 2017

Kisah Lutung Kasarung di 'Taman Bermain' Istana

Jakarta, CNN Indonesia -- Kompleks Istana Kepresidenan kemarin mendadak menjadi taman bermain. Ratusan anak-anak sekolah bebas berlari bahkan mendekati Presiden Joko Widodo di halaman depan Istana Merdeka, Rabu (17/5). 

Kebebasan itu diciptakan Jokowi dalam rangka Hari Buku Nasional. Sebanyak 503 anak dari 10 SD dan 10 SMA berkumpul di Halaman depan Istana Merdeka yang selama ini tak boleh dilewati secara bebas.

Istana mengubah sedikit bagian halaman dengan melapisi rumput sintetis sebagai alas duduk anak-anak dan para pendamping. Sepatu mereka rapi diletakkan dalam rak sepatu di dekat pohon besar halaman Istana.

Suasana bermain semakin lengkap dengan camilan yang telah disediakan. Permen, cokelat, kue kering dan berbagai minuman ringan berada dalam keranjang di kiri, kanan, dan belakang area lesehan.

Bermain sambil belajar, sejumlah buku disiapkan untuk dibaca sembari menunggu acara dimulai. Buku itu bisa diambil dan dibawa pulang.

Selain makanan dan buku, anak-anak juga dihibur melalui sulap dan dongeng singkat. Suasana begitu santai. Presiden beserta sejumlah menteri tertawa menonton hiburan itu.

Kisah Lutung Kasarung di 'Taman Bermain' IstanaSuasana hari buku nasional di Istana Merdeka. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Ada pun 'acara puncak' kemarin adalah dongeng oleh Jokowi. Ia secara langsung mendongeng mengenai Lutung Kasarung. Mendongeng merupakan hal yang belum pernah dilakukan Presiden selama ini.

Sebelum mendongeng, Mantan Wali Kota Solo ini mengajak anak-anak duduk mendekat dan mengelilinginya. Tanpa basa-basi, anak-anak langsung merapat.

Hampir tak ada lagi jarak dan batas anak-anak dengan orang nomor satu di negeri ini. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tak menghalangi itu. Mereka tetap duduk dan mengamati dari belakang, kiri, kanan, dan depan.

Dongeng dimulai. Interaksi dengan para murid dilakukan. Sesekali, guyon diselipkan dalam dongeng asal Jawa Barat ini.

"Purbararang bilang, kamu boleh ke kerajaan asalkan punya suami yang tampan. Lebih tampan dari calon suami Purbararang kayak Jokowi," ucap Presiden.

Guyonan itu disambut dengan tawa anak-anak termasuk para menteri dan pengajar. Candaan itu seakan membuat pendengar antusias mendengarkan hingga dongeng berakhir.

Kisah Lutung Kasarung di 'Taman Bermain' IstanaSeorang pria mengenakan topeng Jokowi dalam perayaan hari buku nasional di Solo, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Semakin sore, semakin hangat pula acara peringatan ini. Kuis berhadiah sepeda menjadi acara yang seperti telah dinanti anak-anak. Mereka bersorak ketika Jokowi memberi tahu enam sepeda disiapkan bagi yang beruntung.

Sejumlah anak yang tadinya berada di samping Jokowi, tak ragu berdiri, berlari, dan pindah tempat duduk ke depan mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Meski berlari-lari, Paspampres yang berada di sekitar situ tetap duduk dan hanya mengamati.

Jokowi nampak tak bermasalah dengan hal itu. Kuis tetap berjalan dengan hangat. Anak-anak tak malu ketika diminta mendongeng singkat.

Meski sebagian besar anak tak mendapat sepeda, mereka tetap semangat di Istana terutama jelang berpisah dengan Jokowi. Hampir semua anak mengerubungi Presiden untuk bersalaman, meminta tanda tangan, hingga swafoto. Satu per satu dilayani dengan baik oleh Jokowi.

Di sisi lain, Istana tampak tak seperti biasanya. Sejumlah anak berkumpul sambil makan bersama camilan yang telah disediakan. Di pojok lain, anak-anak SD sedang membaca buku bersama pengajarnya. Mereka tetap berada di sana meski Jokowi sudah masuk ke Istana Merdeka.

Jelang petang, tamu undangan Presiden ini mulai meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan. Mereka terlihat menentang tas kertas berisikan tempat makan dan buku sebagai oleh-oleh.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, perayaan Hari Buku Nasional merupakan ide Presiden mulai dari awal hingga cerita yang didongengkan tadi.

"Dalam rangka menggairahkan kembali minat baca anak-anak karena berbagai macam pengaruh media sosial menyebabkan kesan anak menjauh dari buku," ucap Muhadjir.

(yul)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search