Rabu, 05 Juli 2017

Kisah Ketut Rugeg Yang Tak Kuat Menjalani Derita Hidup, Istri Meninggal, Dua Anaknya Sakit Jiwa

TRIBUN-BALI.COM - Ketut Rugeg terlihat lesu saat ditemui kemarin di gubuknya di Banjar Dinas Yeh Kori, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali.

Pakaiannya sedikit lusuh, dan dari raut wajahnya terkesan dia seperti sedang menanggung beban berat.

Saat disambangi Tribun Bali di kediamannya pada Selasa (4/7/2017), sembari menuturkan kisah hidupnya, mata Rugeg yang kemerahan tampak berkaca-kaca seperti hendak menangis.

Dahinya mengkerut, dan tangan kirinya berapa kali memegang kepalanya, mengisyaratkan beratnya beban yang ia pikul.

Rugeg mengaku, dirinya tak kuat dengan beban hidup yang dijalaninya.

Sejak ditinggal istrinya dua tahun lalu, Rugeg berjuang seorang diri untuk mengurus dua orang putranya yang menderita sakit jiwa.

Yakni I Komang Ada (24) yang dirantai  (pasung), dan I Nengah Simpen (34).

Komang Ada dan I Nengah Simpen menderita gangguan jiwa sejak tamat Sekolah Dasar (SD).

Komang Ada dirantai sejak setahun lalu, karena ia sering kabur dari rumah dan kemudian bikin onar atau mengamuk.

Sedangkan Nengah Simpen tinggal di dalam dapur gubuk ayahnya yang beralaskan tanah.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search