Senin, 25 Desember 2017

Kisah sekuel Star Wars garapan George Lucas terungkap

Pencipta semesta Star Wars George Lucas (kiri) berfoto bersama J.J. Abrams, sutradara Star Wars: The Force Awakens dalam premier film tersebut di Hollywood, Amerika Serikat (14/12/2015).
Pencipta semesta Star Wars George Lucas (kiri) berfoto bersama J.J. Abrams, sutradara Star Wars: The Force Awakens dalam premier film tersebut di Hollywood, Amerika Serikat (14/12/2015).
© Eugene Garcia /EPA

Pada 2012, Walt Disney Company membeli Lucasfilm dengan bandrol mencapai US $4,06 miliar (Rp55 triliun dalam kurs saat ini). Imbasnya, Disney memperoleh hak untuk memproduksi dan mendistribusi film-film Star Wars, waralaba yang dimulai George Lucas sejak 1977.

Bagaimana jika Lucas sendiri yang melanjutkan saga Perang Bintang itu? Rupanya cerita yang akan ia buat tidak akan berbeda jauh dari kisah yang dibuat Disney, terutama adanya unsur kesamaan dengan film The Last Jedi yang baru memasuki pekan kedua tayang di seluruh dunia.

Baik Lucas maupun Disney mengambil jalan yang sama yaitu mengubah tokoh utama Luke Skywalker (diperankan Mark Hamill) dari jagoan optimistis yang nekat menjadi seorang ksatria Jedi nan dingin dan penyendiri. Hal ini terungkap dari sebuah buku berjudul Art of Star Wars: The Last Jedi yang dirilis baru-baru ini.

Dilansir dari Slashfilm(19/12/2017), buku tersebut mengungkap sebuah pertemuan mengenai kelanjutan Star Wars yang berlangsung di Skywalker Ranch pada 16 Januari 2013. Lucas ikut serta dalam pertemuan itu.

Salah satu gagasan yang dipresentasikan pria kelahiran 1944 itu adalah sosok Luke tua yang melatih murid baru, seorang perempuan muda bernama Kira. Untuk Episode VII versi dirinya, Lucas menggambarkan Luke berusaha mengembalikan daya tempurnya untuk melatih Kira.

Semakin mirip dengan cerita pada The Force Awakens (2015) dan The Last Jedi, Luke mengucilkan dirinya ke sebuah planet tempat kuil Jedi kuno didirikan. Luke digambarkan sedang bermeditasi, memikirkan kembali hidupnya selama ini.

"Inilah versi awal kuil yang ditempati Luke, ketika (The Force Awakens) belum memiliki sutradara. Gambar ini diperlihatkan pada George Lucas dalam sebuah presentasi. Doug Chiang (penata seni Star Wars Episode 1 dan 2, red.) kembali dan menyatakan pada saya, 'Selamat James. (Gambar) Anda disetujui oleh George'," ujar James Clyne dalam buku.

Planet tersebut memiliki daerah dengan kontur berbatu-batu, seperti Planet Ach-To dalam The Last Jedi, tapi dengan nuansa desain seperti film-film prekuel bikinan Lucas --kuil Jedi kuno memiliki bentuk bagai lonceng.

"Setelah bekerja bersama George dalam film prekuel selama tujuh tahun, saya jadi tahu bagaimana membuat bentuk yang akan ia suka. Jadi untuk Kuil Jedi, ia suka bentuk lonceng itu. Bentuk ini seperti pengingat pada beberapa gambar yang dibikin oleh Ralph McQuarrie (ilustrator konsep trilogi orisinal Star Wars, red.)," ujar Doug Chiang.

Gagasan Lucas untuk The Force Awakens itu akhirnya dipindahkan ke sekuelnya, The Last Jedi. The Force Awakens akhirnya lebih banyak mengambil Han Solo (Harrison Ford) sebagai sosok mentor bagi karakter Kira yang akhirnya dinamai ulang menjadi Rey (Daisy Ridley).

Meski mirip, kelanjutan Star Wars tetap akan berbeda seandainya Lucas yang melanjutkan Episode VII tanpa campur tangan Disney. Sebab, baik The Force Awakens maupun The Last Jedi sama-sama menghindari beberapa hal yang dibikin Lucas dalam tiga prekuel yang ia sutradarai.

Contohnya, Lucas banyak menggunakan teknologi CGI (pencitraan komputer) dan layar hijau secara berlebihan dalam prekuel Star Wars, yang mungkin akan tetap ia pertahankan jika ia menggarap Episode VII. Seperti Yoda, karakter yang dihidupkan oleh boneka tangan dan suara Frank Oz dalam trilogi orisinal, tapi digambar dengan CGI dalam prekuel.

Tokoh Jedi maupun Sith dalam tiga prekuel Lucas juga digambarkan seperti manusia super yang bisa berlari secepat kilat dan lompat setinggi gedung. Kedua Star Wars versi Disney justru menghindari dua hal tersebut dan memiripkan film-filmnya dengan trilogi orisinal, demi memuaskan penggemar fanatik Perang Bintang yang tidak menyukai trilogi prekuel garapan Lucas.

Mereka sebisa mungkin menghindari CGI dan lebih banyak menggunakan teknologi praktikal. Dalam The Last Jedi, Yoda kembali muncul dengan teknik boneka tangan. Kekuatan berlari cepat dan melompat tinggi juga tidak dilakukan oleh tokoh-tokoh sakti seperti Luke, Rey, Kylo Ren (Adam Driver), dan Snoke (Andy Serkis).

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search