KUALA LUMPUR – Lebih dari sebulan berlalu, namun kasus pembunuhan Kim Jong-nam belum mencapai titik terang. Bahkan, berbagai fakta baru justru mengungkap beragam informasi yang juga misterius.
BERITA REKOMENDASI
Cinta Misterius
Menjadi tersangka, Siti diam-diam diduga menyimpan perasaan kepada perekrutnya yang dikenal dengan nama James. Belakangan, James memiliki identitas asli sebagai Ri Ji-u (30), pria Korea Utara (Korut) yang turut menjadi tersangka dan hingga kini masih buron.
Channel News Asia, Minggu (19/3/2017), melansir, James mendekati Siti saat mereka bertemu pertama kali di tempat kerja Siti. Ia bekerja sebagai pemijat di sebuah spa uniseks di Kuala Lumpur. Oleh rekan kerjanya, perempuan 25 tahun asal Serang, Banten, itu digambarkan sebagai sosok pemalu namun menarik.
Pertemuan keduanya terus berlangsung beberapa kali. Bahkan, meski bermodal bahasa Inggris yang minim, James berhasil mengajak Siti bermain peran dalam salah satu acara jahil (prank) yang, menurut klaim James, ditayangkan stasiun televisi Korut.
SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Menarik perhatian lewat penampilannya yang cantik saat melayani pelanggan di warung kopi, wanita bernama Andita Lela Karlita seolah menyandang gelar baru sebagai 'Ratu' Warung kopi.
Ita, demikian ia biasa dipanggil, tak merasa risih mengelola dan melayani sendiri warung kopi di kabupaten Nganjuk Jatim.
Perempuan cantik ini malah senang bisa menjalani usaha warung kopi sendiri meski pernah merasakan dunia hiburan di Jakarta.
'Ratu' Warung kopi Ini membenarkan bila ia pernah merasakan profesi sebagai artis sinetron di Jakarta.
Saat 15 tahun lalu orang tuanya memutuskan pergi ke Nganjuk dan mendirikan sebuah warung makan di Kabupaten Nganjuk, Ita sendiri masih tinggal di Jakarta sambil melanjutkan sekolah dan bekerja.
"Saya sendirian waktu itu di Jakarta," ujar wanita kelahiran Sumedang, 1 oktober 1993
Setelah lulus sekolah, Ita bekerja sebagai figuran FTV dan figuran sinetron.
"Saya sempat menjadi pemain di beberapa judul FTV ataupun sinetron," katanya.
Tapi, 15 bulan lalu, Ita memutuskan menyusul orang tuanya ke Kabupaten Nganjuk.
"Saya ingin membantu orang tua berjualan makanan di warung," ujarnya.
Sudah sejak lama Ita memang ingin mengelola warung makanan sendiri.
"Mengelola warung makanan itu memang cita-cita saya," kata Ita.
Rokim, 24, bersama Tampi, 67, menunjukkan buku nikah di rumah mereka di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (19/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Kisah unik, pemuda yang menikahi nenek-nenek di Madiun berkenalan saat masih berusia belasan tahun.
Harianjogja.com, MADIUN — Pemuda berusia 24 tahun bernama Rokim yang menikahi seorang nenek-nenek berusia 67 tahun bernama Tampi menceritakan awal kisahnya bertemu dengan perempuan yang kini menjadi istrinya itu.
Rokim mengaku sudah mengenal Tampi sejak delapan tahun lalu. Saat itu, Rokim yang masih berusia 16 tahun ke rumah Tampi untuk pijat sebelum dikhitan. Tampi selama ini bekerja sebagai tukang pijat di rumahnya di Desa Nampu.
Sejak pertemuan itu, Rokim jadi mengenal Tampi dan sering ke rumahnya untuk pijat setelah lelah bekerja. Sejak lulus SD, Rokim sudah bekerja sebagai kuli bangunan di Surabaya.
Namun, saat itu Rokim mengaku belum ada rasa ketertarikan terhadap Tampi. Dia pun menganggap Tampi adalah ibu yang selalu setia memijat saat badannya letih sehabis bekerja.
"Saya baru ada rasa cinta dengan Tampi setahun terakhir. Sebelumnya tidak ada, tetapi saya suka pijatannya, bisa membuat badan segar kembali," jelas Rokim kepada Harianjogja.com, Minggu (19/3/2017) siang.
Rokim menuturkan sekali memijat, biasanya Tampi diberi uang Rp25.000 hingga Rp50.000. Selain pintar memijat, Rokim menganggap Tampi adalah wanita yang baik hati dan pengertian.
"Dia wajahnya jelek. Tapi tidak masalah. Dia baik hati dan pengertian. Kalau disuruh membelikan rokok ya langsung dibelikan," ujar Rokim.
Keputusannya untuk menikahi Tampi sudah bulat dan diutarakan kepada orang tuanya di Nganjuk. Saat itu orang tua Rokim pun menyetujui hubungan yang bagi sebagian orang janggal tersebut.
Setelah disetujui, barulah Rokim berani melamar Tampi sekitar dua pekan lalu dan kemudian dilanjutkan prosesi pernikahan pada Kamis (16/3/2017). "Saat itu saya datang bersama keluarga ke rumah Tampi untuk melamarnya. Ibu dan kakak saya setuju dengan hubungan ini," kata dia.
Tampi mengaku sudah mengenal Rokim sejak lama. Karena Rokim merupakan salah satu pelanggannya. Namun, dia tidak menyangka Rokim berniat menikah dan berumah tangga dengan seorang janda yang sudah berusia hampir tujuh puluh tahun itu.
Tampi mengaku kaget saat Rokim mengutarakan ingin menikahinya. Namun, dia juga menerima lamaran tersebut dengan sebelumnya menjelaskan tentang kepribadiannya.
"Saya ini kan memang tukang pijat. Rokim ini sejak kecil memang sudah saya pijat. Saya juga kaget saat dilamar dia," kata Tampi dengan wajah semringah.
Suara.com - Hari ini, sebagian netizen dibuat trenyuh oleh sosok bocah lelaki yang masih mengenakan seragam Pramuka lengkap. Dalam foto yang viral di Twitter, bocah terlihat tengah duduk bersila dengan tangan terkepal, dia menunggu dagangannya laku sampai ketiduran dengan mulut terbuka.
Berkat informasi sesama netizen pula, identitas bocah yang tengah jualan snack tersebut terkuak.
"Namanya Abil, pulang sekolah suka jualan di sekitar kampus UNINDRA, Jagakarsa klo kebetulan liat beli yes dagangannya," tulis netizen.
Netizen yang lain menambahkan Abil biasanya dagang di sebelah puskemas, gang sebelah Kampus Universitas Indraprasta PGRI, Ranco, Jalan Nangka, nomor 58, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Foto bocah yang viral di media sosial tersebut mengaduk-aduk emosi sebagian besar netizen yang melihatnya.
"Sedih liatnya tapi salut sma semangatnya krn ga malu baru pulang sekolah dan masih dgn seragamnya dia berjualan," tulis netizen.
Sebagian netizen sangat penasaran dengan lokasi jualan anak tersebut. Mereka ingin sekali membantu meringankannya.
"@_HaddadP beliin nih bo borong kalo perlu tar uangnya gue ganti @Ajimaulana5" tulis netizen.
Melihat foto tersebut, sebagian netizen salut dengan ketegaran bocah Abil.
"Tapi gue salut sama ade ini.. Jarang banget anak2 yang mau kyk giu Di jman skrg ini .minta nya sellu di manja," tulis netizen.
Sebagian netizen lagi mention ke instansi-instansi pemerintah agar memperhatikan kehidupan anak tersebut.
"Ada kjp nya ngga ini anak ? @DKIJakarta @Humas_DKI," tulis netizen.
Hingga berita ini diturunkan, foto Abil terus viral di media sosial.
Adalah akun Instagram Lambe Turah pertama-tama mengunggah foto tersebut. Di Instagram, Lambe Turah merefleksikan kisah Abil secara panjang lebar.
"Dek, waktu aku seumur kamu kalau sepulang sekolah itu langsung istirahat dan tidur siang lho. Padahal sekolah aku waktu itu deket banget dari rumah, dan rasanya pengen buru-buru pulang ke rumah,apalagi kalau cuaca lagi terik. Dek, waktu aku seusia kamu, aku cuma tau jajan-sekolah-main. Dek, waktu aku seusia kamu alhamdulillah nasib aku lebih baik dari kamu. Kasian kamu dek, seharusnya seusia kamu sepulang sekolah itu makan,istirahat dan ngerjain PR.
Tapi kenyataan kamu berlawanan dari apa yang semestinya. 7 dari 10 anak seusia kamu justru ada yang menyia-nyiakan nasib baik mereka, sedangkan kamu....di tiap harinya kamu jalan, jongkok, lari ke sana kemari memutari wilayah kampus dengan dagangan kamu yang seadanya karena tuntutan hidup. Dari jual tisu, jual makanan kering sampai ngojek payungpun kamu lakoni. Semoga kelak kamu jadi anak mandiri, kuat dan membanggakan orang tua yah dek
Nb: Anak ini namanya Abil. Biasanya Abil sering jualan di sekitar Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Rancho atau lengkapnya di Jalan Nangka No. 58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan (DKI Jakarta). Saya tdk menyuruh kalian utk membeli dagangannya. Tapi ingat, tanpa orang-orang seperti Abil ini kita tak akan pernah tau rasanya mengasihi sesama. Semoga ini bermanfaat dan berkah, amin Allahumma amin. #repost @nurainniade."
MENUNGGU PENUMPANG - Suntoro (43) salah satu kusir dokar saat sedang menunggu penumpang di sisi selatan perempatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Suntoro (43) tengah menunggu penumpang di atas dokarnya di perempatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Warga Jalan Kertoraharjo Sengguruh ini sabar menunggu hingga ada empat penumpang duduk di bangku belakang.
"Sekarang kondisinya seperti ini, susah cari penumpang. Kadang kalau jalan penumpang tidak penuh," ucap Suntoro.
Keberadaan dokar di perempatan Kepanjen memang semakin langka. Jumlahnya kini tinggal 13 saja. Menurut Suntoro, saat tahun 1990 ada sekitar 42 dokar.
Lambat laun kendaraan tradisional ini kalah bersaing dengan mobil angkutan umum. Ditambah semakin mudahnya kredit sepeda motor, membuat warga semakin meninggalkan angkutan dengan penggerak kuda ini. Penumpang dokarKepanjen sekarang paling banyak kalangan orang-orang tua.
"Penumpangnya lebih ingin menikmati sensasi naik kendaraan tradisional. Karena kan sekarang hampir tidak ada dokar yang dijadikan angkutan penumpang. Paling banyak angkutan wisata," tutur Suntoro.
Untuk sekali jalan tarifnya hanya Rp 5000. Kadang kala jika penumpangnya anak sekolah, Suntoro tidak berani mamatok harga. Namun saat ditanya penghasilan per hari, Suntoro menggelengkan kepala.
"Sangat tidak menentu, tidak bisa diandalkan. Makanya sekarang kalau saya, menjalankan dokar hanya kerja sambilan," sambungnya.
Padahal di tahun 1990-an, Suntoro sempat menikmati masa jaya sebagai kusir dokar. Dua adiknya disekolahkan hingga lulus SMEA dan STM. Namun kini sulit untuk bisa menikmati maa kejayaan dokar seperti dulu.
Suntoro berharap Pasar Sumedang di Kecamatan Kepanjen segera selesai dibangun dan kembali dioperasikan. Pasar sayur mayur ini memang berada di jalur "trayek" dokar Suntoro dan kawan-kawan.
Pesatnya perkembangan teknologi tidak hanya berpengaruh pada penggunaan alat atau sistem dalam melakukan interaksi antar individu maupun kelompok. Budaya yang merupakan bagian dari karya intelektual nenek moyang sejak zaman kuno juga ikut dipaksakan, diboyong menjadi kemasan modern.
Cerita dongen atau legenda misalnya, entah menerima atau tidak, namun masyarakat yang menikmati nyatanya ikut hanyut mengikuti kemasan yang disuguhkan. Mereka tidak protes, atau menolak tayangan itu.
Seperti pada cerita legenda atau dongen tentang Roro Jonggrang yang pernah ditfilmkan beberapa waktu lalu. Mana mungkin di zaman Roro Jonggrang sudah ada mobil, atau berkomunikasi menggunakan telpon genggam? Namun karena ini hanya berorientasi pada hiburan semata, tidak ada aturan yang melarang.
Pada zaman dulu, dongen tidak sekadar cerita bualan yang bisa membuat pendengarnya gembira, terharu, atau tertawa terbahak-bahak jika menemukan alur cerita yang lucu. Namun sebuah kearifan lokal yang memberikan nilai-nilai kehidupan, agar bagaimana si penikmat bisa mengambil makna dari isi cerita tersebut.
Dongen atau legenda adalah ajaran kebaikan, yang selalu memunculkan bahwa seseorang yang jahat atau menyimpang dari kodrat-irodat sebagai manusia, pasti akan menemukan hukuman, entah kutukan, atau sesuatu yang berakibat buruk, setimpal dengan perbuatannya.
Seperti halnya dalam cerita legenda asmara Sangkuriang dengan Dayang Sumbi. Legenda rakyat Jawa Barat yang sudah sangat populer, dan dipercaya hingga saat ini masih petilasannya ini, bermula dari seorang perempuan yang cantik jelita bernama Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi hidupnya terasing di sebuah hutan bersama seekor anjing bernama Tumang.
Awalnya Dayang Sumbi adalah seorang putri raja yang tinggal di Istana bersama ayahnya yang bernama Raja Sumbing Perbangkara. Karena kecantikannya yang sangat termasyhur, ia menjadi rebutan raja-raja dari berbagai penjuru negeri.
Kecantikannya ini juga sempat menumbulkan kekacauan, karena terjadi perang antara raja-raja yang memperebutkan Dayang Sumbi. Mengetahui hal ini Dayang Sumbi akhirnya meminta izin ayahnya untuk mengasingkan diri dari istana agar tak lagi terjadi peperangan untuk memperebutkan dirinya. Sang ayah kemudian mengizinkannya dan memberikan Tumang si anjing pemburu sebagai penjaga. Lalu, pergilah Dayang Sumbi mengasingkan diri jauh ke dalam hutan bersama Tumang si anjing.
Mati Berlumuran Tinju Hingga Mati Karena Tertawa, Inilah Lima Kematian Tragis Tokoh Terkemuka Yunani
Pekanbaru, Riau24.com -Lazimnya, Yunani itu dikenal akan hal-hal baik. Entah itu peradaban mereka yang maju, para filsuf terkemuka yang ajarannya abadi, serta kisah-kisah heroik para prajuritnya. Namun, meski dikenal dengan segala hal hebat, namun negeri ini bisa dibilang sebagai rumah dari banyak keanehan. Misalnya tentang kisah-kisah kematian tokohnya.
Kamu mungkin tidak percaya, tapi ada beberapa tokoh terkemuka di sana mati dengan cara yang sama sekali tak pernah terpikirkan manusia. Saking anehnya, kamu mungkin bakal ketawa, meskipun ada juga yang mati dalam keadaan paling mengenaskan. Lalu seperti apa ceritanya? Simak ulasannya berikut.
Mati Ditimbun Hadiah
Mati ditimbun hadiah mungkin mekanisme ke akhirat yang paling aneh. Bagaimana tidak, mendapatkan hadiah harusnya malah senang, tapi ini justru kematian yang datang. Hal ini memang benar terjadi dan menimpa seorang tokoh bernama Draco. Pria ini kala masih hidup dikenal cukup kejam dan suka memberlakukan aturan seenak perutnya sendiri.
Kematiannya sendiri berawal dari suatu ketika saat Draco pergi ke Teater Aegina. Dengan ciri khas semena-menanya, kemudian ia meminta kepada semua orang untuk membuktikan cintanya. Caranya adalah dengan melempar hadiah apa pun. Entah takut atau mungkin beneran kagum, orang-orang pun langsung menyikat Draco dengan berbagai hadiah. Awalnya si orang aneh ini senang, sampai akhirnya ia tak bisa bernapas lantaran sesak oleh hadiah-hadiah. Draco pun mati saat itu juga.
Mati karena sibuk kasih nasihat
Phlitas ini hobi mengkritik orang. Dia banyak menghabiskan waktu hidupnya dengan mengkritik kesalahan orang lain. Dia akan sibuk menulis berlembar-lembar kertas, menjelaskan yang salah. Meskipun seseorang hanya salah menggunakan satu kata atau dalam berlogika.
Jadi, pernah suatu ketika ia sibuk menulis berlembar-lembar koreksi untuk membenarkan kesalahan seseorang. Tapi, karena terlalu serius, Phlitas sampai lupa makan selama berhari-hari. Tak lama kemudian ia pun mati dalam prosesnya memberi nasihat alias pembenaran kepada orang lain. Sungguh tragis ya?
Mati karena kesombongan
Empedocles adalah seorang filsuf Yunani Kuno. Ia terkenal lantaran bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang tabib pun angkat tangan. Dalam salah satu kasusnya, Empedocles pernah menyembuhkan penyakit seorang wanita yang semua dokter sudah menyerah menyembuhkannya. Sayangnya, gara-gara ini sang filsuf merangkap tabib itu jadi sombong.
Ya, ia kemudian menganggap dirinya sebagai seorang dewa. Mungkin karena tak banyak orang yang percaya, kemudian Empedocles membuktikan kedewaannya dengan hal yang super konyol. Yakni dengan terjun ke dalam gunung berapi. Sambil bersikap angkuh dan berkata dirinya akan hidup lagi, Empedocles pun nyemplung. Tebak apa yang kemudian terjadi? Benar, ia mati seketika dan tak pernah kembali.
Mati tertawa
Sama seperti tokoh sebelumnya, Chrysippus juga merupakan salah satu filsuf terkemuka Yunani. Namun ia bukan sosok yang sombong melainkan hanya punya selera humor yang aneh. Chrysippus ini suka menertawai dengan serius hal-hal yang sebenarnya benar-benar lucu. Sampai akhirnya kebiasaan itulah yang menjadi akhir hidupnya.
Jadi, suatu ketika si filsuf yang katanya sudah mengarang 700an buku ini mendapati seekor keledai yang tengah makan buah ara yang kenyang. Pemandangan ini biasa bagi orang lain, tapi super lucu menurut Chrysippus. Ia pun tertawa terbahak-bahak seolah tak bisa berhenti. Sampai akhirnya saking hebohnya, pria ini pun menghembuskan napas terakhirnya. Ya, setidaknya ia mati dengan cara lebih bahagia dari pada semua orang di daftar ini.
Mati berlumuran tinja
Kematian Heraclitus termasuk sangat tragis. Dia menderita penyakit busung yang menurut para tabib takkan bisa sembuh. Tapi menurut Heraclitus sendiri, dia yakin bisa pulih dengan cara mengurangi kelembaban dan mengosongkan usus. Dia lalu melumuri tubuhnya dengan tinja kerbau, berjemur di bawah matahari hingga tertidur.
Ketika bangun, dia tidak bisa bergerak karena tinja-tinja itu sudah mengeras. Badannya pun seolah tak bisa bernapas, ditambah bebauan yang ada di sekujur tubuhnya bikin hidung langsung disfungsi. Nahasnya lagi, saat kondisinya tak bisa bergerak ini para anjing-anjing liar kebetulan datang dan langsung menyantapnya. Heraclitus meninggal ketika itu juga.
Sebenarnya kematian aneh macam begini bukan hal yang benar-benar unik. Namanya juga kematian, ia bisa datang pada saat yang tak pernah terduga. Pelajaran yang bisa diambil dari kisah-kisah di atas adalah soal persiapan. Kematian tak bisa diprediksi kapan datangnya, maka yang harus kita lakukan adalah berlaku sebaik-baiknya
TRIBUBJATENG.COM, PURBALINGGA - Pasangan suami istri Bambang Rahayu (41) dan Subekti (39) tak henti-hentinya mengucap syukur setelah nyawanya selamat setelah terkungkung dalam mobil Avanza yang hanyut tercebur di Sungai Klawing Purbalingga Jawa Tengah.
Saat jembatan Sungai Klawing putus karena banjir besar, mobil Avanza yang dikemudikan Bambang bersama istrinya, melintas di atasnya. Detik-detik menegangkan pun dialami pasutri itu saat separuh bodi mobil menggantung di jembatan. Dan tak lama kemudian Avanza benar-benar tercebur ke dalam Sungai Klawing yang sedang banjir besar.
Nyawa pasutri warga desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga di ujung tanduk. Tapi Tuhan menyelamatkannya, Sabtu 18 Maret 2017.
Saat peristiwa heboh itu terjadi, ada dua warga Dukuh Bandingan, Desa Majapura, Bobotsari yang bersiaga di lokasi jembatan. Dialah Kasirin yang berjaga-jaga di jembatan itu dan mengingatkan kepada pengendara yang hendak melintasi jembatan agar menjauh dari lokasi yang retak. Mereka melihat oprit beraspal itu mangalami retak dan sedikit ambles.
Sementara debit sungai Klawing terus meninggi dan mengalir deras akibat hujan lebat selama sekitar 3 jam di wilayah itu. Arus air bercampur batu terus menghantam oprit yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.
"Banyak kendaraan yang nekat, padahal sudah kami ingatkan agar menghindari titik yang ambles. Apesnya, giliran Avanza itu lewat, jalan benar-benar ambles," kata Kasirin, warga Bandingan desa Majapura, Minggu (18/3).
Kendaraan Avanza itu pun terus melintasi oprit yang telah retak. Tiba-tiba saja, oprit benar-benar ambles besamaan Avanza pas melintas. Separuh bodi mobil Avanza bagian depan telah lolos melewati oprit. Sedangkan separuh bodi belakang terjebak jembatan ambles. Dan detik-detik mengerikan terjadi saat seluruh bodi Avanza itu akhirnya terperosok ke dalam Sungai Klawing yang sedang banjir deras.
"Mobil ikut tertarik dan tercebur ke sungai, dan suami istri itu masih di dalam mobil," katanya
Kasirin panik bercampur bingung. Saat itu, kondisi lengang, hanya ada mereka berdua di tempat kejadian.
Pikiran Kasirin terpusat pada nasib pengemudi dan penumpang mobil tersebut.
KUALA LUMPUR – Nasib Siti Aisyah (25), warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam, belum jelas hingga sekarang. Apakah dia membunuh secara sadar atau seseorang menjebaknya, semua masih misteri.
Meski begitu, awan kelabu perlahan-lahan tersingkap juga. Dalam penelusuran Channel News Asia, Minggu (19/3/2017), terbongkar modus seorang pria Korea Utara dalam mendekati Siti Aisyah.
BERITA REKOMENDASI
Pria yang dimaksud adalah James atau Ri Ji-u (30). Sebelumnya, polisi Malaysia pernah memunculkan wajah dan namanya sebagai salah satu warga Korut yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam. Wajahnya juga terekam CCTV bandara Kuala Lumpur pada hari tewasnya kakak tiri Presiden Korut Kim Jong-un pada 13 Februari 2017.
Awal kisah pertemuan keduanya bermula di sebuah bar mewah di jantung kota Kuala Lumpur, tempat Siti Aisyah bekerja. Lokasi Beach Club ini sangat dekat dengan Menara Kembar Petronas yang terkenal.
Di sanalah, perempuan yang dikenal pemalu itu berkenalan dengan James. Pertemuan demi pertemuan mendekatkan dua orang yang sedikit bisa berbahasa Inggris tersebut. Apalagi James sering menawari Siti Aisyah syuting untuk acara jahil. Kepada Siti, dia bilang acara tersebut akan tayang di stasiun televisi Korut.
Lebih dari 10 kali Siti terlibat dalam proyek film reality show James. Mulai dari mal, stasiun kereta hingga hotel, pernah didatangi Siti untuk syuting mengerjai orang. Bayarannya antara USD100 sampai USD150 atau Rp1,3 juta - Rp2 juta, sekali syuting.
Sempat mengalami masa sulit dalam penjualan buku bacaan dan terjemahan, usaha penerbitan milik Edy bisa bangkit karena Alquran.
Puluhan ribu eksemplar kitab suci umat muslim produksi Edy pun kini tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Persaingan dalam dunia bisnis adalah hal yang biasa. Ada kalanya bisnis sedang ramai dan menguntungkan, namun tak jarang pula sepi sehingg harus merugi. Itu pula yang dirasakan Edy Sutarto (38) dalam menjalankan usaha penerbitannya yang ia beri nama Penerbit Abyan.
Pernah mengalami pasar sepi pada penjualan buku bacaan dan terjemahan, Penerbit Abyan bangkit menjadi penerbit Alquran. Meski tetap memiliki pesaingan, namun penjualan Alquran seperti menjadi jalan yang telah digariskan padanya.
Penerbit Abyan mulai fokus dalam menerbitkan Alquran mulai akhir tahun 2015, setelah sebelumnya juga menerbitkan buku bacaan dan terjemahan sejak tahun 2008.
Prospek penjualan yang lebih terang daripada penjualan buku bacaan dan terjemahan menjadi salah satu alasannya memilih fokus dalam menerbitkan Alquran.
"Karena setiap muslim membutuhkannya, bahkan bisa dibilang paling tidak satu tahun sekali mereka akan membeli," ungkapnya saat ditemui Joglosemar di lokasi usahanya di kawasan Banyuanyar, Banjarsari, Sabtu (18/3/2017) pagi.
Dalam mendapatkan proses perizinan penerbitan Alquran, diakui Edy membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Dengan dibantu seorang temannya, selama satu tahun mengajukan perizinan, barulah ia mendapatkan izin untuk dapat menerbitkan Alquran. Bahkan, ia harus menempuh lima kali revisi sebelum izin didapatkannya.
"Kami kirim naskahnya ke Lembaga Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Mereka koreksi, kalau ada yang salah mereka kembalikan. Kami perbaiki dan kami kirim lagi. Begitu sampai betul-betul benar dan baru bisa dapat izin. Surat izinnya juga masing-masing untuk tiap ukuran Alquran," tutur Edy yang kini memiliki enam surat izin menerbitkan Alquran dengan berbagai ukuran.
Rokim, 24, bersama Tampi, 67, menunjukkan buku nikah di rumah mereka di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (19/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Kisah unik, seorang pemuda menikahi nenek-nenek di Madiun karena cinta dan kasihan.
Harianjogja.com, MADIUN — Seorang pemuda berusia 24 tahun menikahi seorang nenek-nenek berusia 67 tahun di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Kabar pernikahan pasangan dengan selisih usia hingga 43 tahun itu sempat membuat geger media sosial.
Kedua sejoli yang baru melangsungkan pernikahan pada Kamis (16/3/2017) itu adalah Rokim, 24, warga Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, dan Tampi binti Tompo, 67, warga RT 009/RW 002, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Pasangan ini melangsungkan pernikahan secara sederhana di rumah Tampi di Desa Nampu.
Pantauan Madiunpos.com di rumah Tampi, Minggu (19/3/2017), dua pohon pisang yang dihiasi janur kunir masih terpasang di rumah tersebut. Namun, kondisi rumah tersebut sudah lengang.
Rokim mengakui ia telah menikahi seorang janda yang berusia 67 bernama Tampi. Prosesi ijab kabul telah dilaksanakan pada Kamis lalu di rumah perempuan idamannya itu.
Dia mengaku menikahi Tampi karena cinta dan rasa belas kasihan. Rokim menuturkan sudah mengenal Tampi sejak berusia 16 tahun. Namun, rasa cintanya muncul baru setahun lalu.
Selain rasa cinta, Rokim mengaku menikahi Tampi karena kasihan terhadap janda yang hidup sebatang kara tersebut. "Saya merasa kasihan kepada Tampi. Untuk itu saya menikahinya," kata dia.
Meski berusia jauh lebih muda dibandingkan Tampi, pria lulusan sekolah dasar ini mengaku tidak malu memiliki istri janda itu. Dia juga mengaku sebelumnya tidak pernah memiliki hubungan percintaan dengan perempuan lain. "Saya sudah cinta sama Tampi," kata dia.
Sementara itu, Tampi mengaku sangat bahagia telah dipersunting Rokim. Dia merasa saat ini lebih tenang dan bahagia karena ada lelaki yang mau bertanggung jawab terhadap hidupnya.
Tampi mengatakan sebelumnya sudah pernah menikah dengan seorang pria asal Ponorogo. Namun, pria idamannya itu meninggal dunia belasan tahun lalu. "Saya tidak memiliki anak pada saat pernikahan dengan orang Ponorogo itu. Saya mandul," kata dia.
Sebelum dinikahi Rokim, ia juga mengatakan dirinya mandul sehingga kemungkinan besar tidak akan bisa memiliki anak. Kemudian keluarga Rokim datang dan melamarnya dan dilanjut ke jenjang pernikahan.
Kisah unik, seorang pemuda menikahi nenek-nenek di Madiun karena cinta dan kasihan.
Solopos.com, MADIUN — Seorang pemuda berusia 24 tahun menikahi seorang nenek-nenek berusia 67 tahun di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Kabar pernikahan pasangan dengan selisih usia hingga 43 tahun itu sempat membuat geger media sosial.
Kedua sejoli yang baru melangsungkan pernikahan pada Kamis (16/3/2017) itu adalah Rokim, 24, warga Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, dan Tampi binti Tompo, 67, warga RT 009/RW 002, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Pasangan ini melangsungkan pernikahan secara sederhana di rumah Tampi di Desa Nampu.
Pantauan Madiunpos.com di rumah Tampi, Minggu (19/3/2017), dua pohon pisang yang dihiasi janur kunir masih terpasang di rumah tersebut. Namun, kondisi rumah tersebut sudah lengang.
Rokim mengakui ia telah menikahi seorang janda yang berusia 67 bernama Tampi. Prosesi ijab kabul telah dilaksanakan pada Kamis lalu di rumah perempuan idamannya itu.
Dia mengaku menikahi Tampi karena cinta dan rasa belas kasihan. Rokim menuturkan sudah mengenal Tampi sejak berusia 16 tahun. Namun, rasa cintanya muncul baru setahun lalu.
Selain rasa cinta, Rokim mengaku menikahi Tampi karena kasihan terhadap janda yang hidup sebatang kara tersebut. "Saya merasa kasihan kepada Tampi. Untuk itu saya menikahinya," kata dia.
Meski berusia jauh lebih muda dibandingkan Tampi, pria lulusan sekolah dasar ini mengaku tidak malu memiliki istri janda itu. Dia juga mengaku sebelumnya tidak pernah memiliki hubungan percintaan dengan perempuan lain. "Saya sudah cinta sama Tampi," kata dia.
Sementara itu, Tampi mengaku sangat bahagia telah dipersunting Rokim. Dia merasa saat ini lebih tenang dan bahagia karena ada lelaki yang mau bertanggung jawab terhadap hidupnya.
Tampi mengatakan sebelumnya sudah pernah menikah dengan seorang pria asal Ponorogo. Namun, pria idamannya itu meninggal dunia belasan tahun lalu. "Saya tidak memiliki anak pada saat pernikahan dengan orang Ponorogo itu. Saya mandul," kata dia.
Sebelum dinikahi Rokim, ia juga mengatakan dirinya mandul sehingga kemungkinan besar tidak akan bisa memiliki anak. Kemudian keluarga Rokim datang dan melamarnya dan dilanjut ke jenjang pernikahan.
Lowongan Pekerjaan Toko Cat Warna Abadi (WAWAWA), informasi selengkapnya KLIK DISINI
Jika pada akhir pekan ini Anda akan menyaksikan film Beauty and the Beast di bioskop,Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa film itu didasarkan pada kisah nyata.
Beauty and the Beast sejatinya berasal dari kisah asmara abad ke-16 di Prancis antara seorang pembantu dan seorang pria yang punya masalah dengan rambutnya.
Berikut kisah nyata di balik Beauty and the Beast dan beberapa film Disney lainnya:
Beauty and the Beast
Film Beauty and the Beast versi Disney diambil dari buku dongeng berjudul La Belle et la Bete karangan Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve yang dirilis pada 1740.
Penulis asal Prancis itu terinspirasi oleh kisah nyata Petrus Gonsalvus dan tunangannya,Catherine.
Petrus mengidap hypertrichosis,yang membuat sekujur badan dan wajahnya dipenuhi rambut tebal dan gelap.
Karena kondisinya tersebut,Petrus dibawa dari kampung halamannya di Kepulauan Canary ke Prancis untuk menjadi tontonan keluarga kerajaan.
Catherine,seorang pembantu di lingkungan kerajaan,tidak tahu tentang kondisi Petrus sampai akhirnya keduanya bertemu pada hari pernikahan. Namun,sekalipun Catherine mengetahuinya,itu tidak mengganggunya.
Pasangan Petrus dan Catherine kemudian dikaruniai empat putra dan tiga putri. Di antara anak-anak tersbeut,dua putra dan ketiga putri mewarisi kondisi Petrus. Keluarga itu pun menjadi terkenal di seantero Eropa.
The Hunchback of Notre Dame
Film animasi Disney yang dirilis pada 1996 itu mengisahkan perempuan gipsi bernama Esmeralda berteman dengan Quasimodo,pria bungkuk yang membunyikan lonceng Katedral Notre Dame di Paris.
Kisah itu didasari oleh novel karangan Victor Hugo yang dipublikasikan pada 1831. Banyak yang mengira novel dan film itu murni cerita fiksi.
Akan tetapi,pada 2010,kalangan akademisi menemukan referensi yang menyebut soal keberadaan seorang pemahat bungkuk asal Inggris bernama Henry Sibson. Nah,Sibson bekerja di katedral tersebut pada abad ke-19,pada saat ketika novel Victor Hugo sedang ditulis.
Sejumlah dokumen yang menyebut keberadaan Sibson ditemukan saat penjualan aneka perabot rumah di Cornwall,Inggris. Berkas-berkas itu kini menjadi koleksi Galeri Tate di London.
Pocahontas
Film Pocahontas versi Disney mengisahkan bagaimana perempuan dari suku asli Amerika Utara itu menyelamatkan penjelajah asal Inggris,John Smith,pada abad ke-17.
Dalam film tersebut diceritakan Smith berhasil selamat setelah diserang suku asli Amerika yang "buas" dan kemudian dia dan Pocahontas saling jatuh cinta.
Akan tetapi,sejarah hubungan antara suku asli Amerika dan penjajah lebih rumit dari film Disney.
Suku Powhaton,keturunan Pocahontas yang sebenarnya,mengeluh kepada Disney dan menyatakan film itu "mengaburkan sejarah di luar logika".
Pocahontas lahir sekitar 1596 dengan nama Matoaka. Dia dijuluki Pocahontas yang artinya 'si bandel'.
Oleh penjajah Inggris,Pocahonta dijadikan sandera ketika berusia 17 tahun dan ditawan selama lebih dari satu tahun.
Agar bisa bebas,dia sepakat menikah dengan seorang duda berusia 28 tahun bernama John Rolfe dan mengubah namanya menjadi Rebecca Rolfe.
Pocahontas atau Rebecca hijrah ke London bersama suaminya dan berdua mereka dikaruniai seorang putra.
Pasangan itu mencoba kembali ke Virginia,namun Pocahontas meninggal dalam perjalanan di atas kapal saat berusia 21 tahun.
John Smith yang sebenarnya menulis tiga catatan semasa hidup bersama suku Powhaton. Namun perlu 17 tahun bagi dia untuk mengakui Pocahontas menyelamatkan nyawanya.
Mulan
Pada 1998,Disney merilis film Mulan yang mengisahkan seorang perempuan menyamar sebagai laki-laki untuk menggantikan posisi ayahnya yang sakit parah di militer Cina
Versi Disney diambil dari Balada Mulan,sebuah puisi yang ditulis pada abad keempat atau kelima di Cina.
Hua Mulan digambarkan sebagai seorang ksatria,yang pada usia 12 tahun mencapai keahlian di bidang kungfu dan bertarung menggunakan pedang.
Sejumlah sejarawan tidak yakin sosoknya asli. Tapi beberapa pakar mengatakan kisahnya amat mungkin didasari seorang perempuan Cina yang menginspirasi banyak orang ketika itu.
jpnn.com, BILBAO - Real Madrid mendulang tiga poin dari San Mames, kandangnya Athletic Bilbao, Sabtu (18/3) malam WIB.
Bermain di bawah tekanan dan keangkeran San Mames, Madrid menang 2-1.
Setelah pertandingan, terungkap sebuah kisah heroik terkait sang kapten Madrid Sergio Ramos.
AS melaporkan, ternyata Ramos sebenarnya direkomendasikan tim kesehatan untuk tidak bermain di laga tersebut.
Kapten Ramos diserang gastroenteritis, sejenis infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam.
Sejak Kamis (16/3) sekitar pukul 23.00 waktu setempat, alias 48 jam sebelum laga melawan Athletic, Ramos sebenarnya telah dirawat di Sanitas-La Moraleja Clinic. Ternyata, gara-gara gastroenteritis sepanjang minggu ini, Ramos telah melewatkan sesi latihan.
Namun Ramos memaksa jajaran pelatih memasukkan namanya di skuat tim melawan Athletic, bahkan minta di starting line up. Ramos tahu, Pepe dan Raphael Varane, dua bek tengah lainnya, tidak tersedia buat meladeni Athletic.
Ramos akhirnya 'diputuskan' cukup mampu tampil, meski sepanjang hari tidak makan apa-apa. Hasilnya, Ramos memimpin tim menang di San Mames. Selain Madrid, baru Barcelona yang bisa menang di kandang Athletic Bilbao tersebut sepanjang musim ini. (adk/jpnn)
Mataram – Mendatangi Pulau Lombok, terutama ke Wilayah Ibu Kota Mataram, salah satu hal penting yang harus diputuskan tentunya adalah memilih tempat untuk menginap. Perkembangan jumlah Hotel di kota ini dalam beberapa waktu terakhir, tak ayal terkadang membuat pengunjung kebingungan untuk memilih.
Namun dari banyak pilihan tempat menginap tersebut, ternyata tak banyak hotel yang bisa memberi kisah tersendiri yang bisa menjadi pengalaman yang akan dibawa pulang setelahnya. Karena banyak tempat yang ada, hanya menawarkan tempat menginap indah, rapi dan berfasilitas lengkap, seperti layaknya hotel-hotel pada umumnya.
Fizz hotel yang berlokasi salah satu ruas jalan utama di Kota Mataram, tepatnya di jalan Sriwijaya no. 31 Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbele Mataram, sangat layak menjadi pilihan untuk nenginap selama berada di kota ini. Alasannya karena hotel ini mengusung konsep berbeda, yang dijamin akan memberi memori tersendiri dari sejak datang, selama dan setelah usai menginap disini.
CEO Fizz Hotel Firadz Pariska menjelaskan bahwa konsep yang disuguhkannya bernafaskan seni dan human interest yang bernuansa lokal. Jadi selain menikmati alam Pulau Lombok, pengunjung juga akan mendapatkan pengalaman yang bernuansa senada dengan jiwa Lombok selama berada dihotelnya.
"Konsep yang kami suguhkan disini, kami beri nama pop art. Maksudnya seni dengan semangat jiwa muda. Setiap sudut hotel kami berikan sentuhan art, dari mulai wajah hotel, lobby, kamar, restoran, hingga koridornya padat dengan nuansa seni dan human interest," ungkap pengusaha muda sukses ini.
Hotel ini memiliki 43 kamar yang terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu junior, senior dan super senior. Juga terdapat meeting room berkapasitas 100 orang, dan restoran serta fasilitas lainnya yang kesemuanya mendapatkan sentuhan seni sebagai ciri khasnya.
"Sentuhan seni hotel ini diisi oleh, Altarifan dengan style sarkasme dan hedonisme. Daniel atau Emet dengan style street mural. dan Mantra Ardana yang telah memiliki 30 tahun pengalaman, menuangkan konsep pop urban digital art," papar Firadz.
Pola penataan koridor hotel juga tampak berbeda, sejumlah photo ditempatkan untuk memberi sentuhan lokal, namun tidak merujuk pada gambaran keindahan alam NTB seperti biasanya. Fizz hotel lebih memilih menempatkan photo berisi keseharian penduduk lokal yang diabadikan oleh sejumlah photographer profesional, sehingga mampu memukau penikmatnya.
Pelayanan dari staff hotel juga terbilang profesional namun tanpa meninggalkan esensi lokal adat ketimuran yang terkenal santun, dalam memberi pelayanan kepada pengunjung.
"Kami ingin memberi cerita, kisah bagi tamu-tamu kami. Bukan hanya datang untuk nginap saja. Karena jargon kami 'come and find your story', jadi kami pastikan tamu yang menginap akan mendapatkan kisah mereka untuk dibawa pulang disini. Bahkan kisah yang akan membuat mereka selalu rindu ingin kembali," ungkap Firadz menampakkan keyakinannya. (hl*)
KISAH-kisah fairy tale atau dongeng klasik dari Disney memang selalu berhasil menarik banyak orang. Tokoh karakter putri-putri Disney seperti Belle, ...
TRIBUNKALTIM.CO - Yuyun Wahyuni, wanita berparas menawan berkulit putih bersih menjadi bahan perbincangan seantero tanah air.
Wanita ini bikin heboh, apalagi setelah Putri Aisyah ajukan gugatan cerai pada suaminya Ustaz Al Habsyi.
Yuyun diduga sebagai penyebab gugatan cerai Putri Aisyah karena menjadi istri kedua Ustaz Al Habsyi tanpa sepengetahuan Putri Aisyah.
Perjumpaan Ustaz Al Habsyi dengan Yuyun berawal dari ceramah keagamaan, Yuyun adalah jamaah dari Ustaz Al Habsyi.
Dikutip dari Grid.id ayah dari istri Ustaz Al Habsyi Putri Aisyah Aminah, Djafar Bajammal, mengungkapkan identitas istri kedua Ustaz Al Habsyi.
"Istri keduanya namanya Yuyun Wahyuni, orang Palembang asli," ungkap Djafar.
Saat prahara rumah tangga itu mulai terkuak Ustaz Al Habsyi mengaku kalau Yuyun merupakan teman bisnis.
Apa bisnis Yuyun Wahyuni bersama Ustaz Al Habsyi hingga mereka bisa sangat dekat dan akhirnya memutuskan menikah diam-diam?
"Tadinya katanya dia temen bisnis, kita juga gak tahu," kata Djafar.
Beredar kabar Al Habsyi memiliki bisnis travel apakah lantaran kerja sama terkait bisnis ini atau mungkin saja teman bisnis hanya dijadikan kedok padahal tak ada hubungan bisnis sebelumnya.
POJOKSUMUT.com, KONFERENSI bertajuk The UN Commission on the Status of Women (CSW) 21 Maret 2017 di New York, bakal menjadi momen penting bagi Indonesia. Pasalnya, ada satu anak bang yang dipilih untuk bisa berbicara berbaur bersama perwakilan dari negara lain di hadapan dunia. Dia adalah Raihal Fajri, perempuan asal Aceh.
Secara The UN Commission on the Status of Women (CSW) akan membahas banyak isu termasuk di dalamnya kesehatan, traficking, politik, perdamaian, ekonomi. Dan, dia akan mengangkat tema tentang Keterlibatan Perempuan dalam Perdamaian di Aceh.
"Salah satu slide aku nanti, menampilkan bahwa aku sebagai perempuan Aceh bisa berkontribusi dalam membangun perdamaian di Aceh. Titik tekanku di point ini adalah Syariat Islam di Aceh tidak mengungkung perempuan Aceh untuk berbuat," tutur perempuan berusia 36 tahun ini, seperti dilansir Acehnews.
Fajrin lahir di Aceh Besar pada 20 Februari 1981 silam dan memulai karir di Katahati Institute pada 2007 sebagai Project Officer untuk Program Clearing House Advokasi Kebijakan dan kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Katahati Institute.
Raihal (panggilan akrabnya), bisa ikut serta di ajang bergengsi itu melalui Mediator Beyond Border International (MBBI) yang berkantor di New York, Amerika Serikat. Sebuah lembaga yang bekerja fokus pada mediasi dan skill di bidang perdamaian di komunitas-komunitas di seluruh dunia.
"Pertama aku diundang untuk ikut training mediator untuk konflik di Jakarta oleh Mediator Beyond Border International di Jakarta pada 2015 silam. Kemudian pada November tahun lalu, 2016, aku dihubungi oleh MBBI yang berkantor di New York untuk bisa membagi best practice di CSW61 yang rencananya aku akan tampil menyampaikan persentasinya tentang keterlibatan perempuan dalam perdamaian Aceh," jelas istri dari fotografer dan jurnalis lingkungan di Aceh, Junaidi Hanafiah ini via WhatshApp jelang keberangkatannya dan transit di Bandara Internasional, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Jumat malam (17/03/2017).
TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Malaysia terus mendalami peran para tersangka dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Siti Aisyah yang kini berstatus terdakwa diketahui didekati pria warga Korea Utara yang menyebut namanya James. Polisi Malaysia menyakini James yang dimaksud adalah Ri Ji U, 30 tahun, yang diduga bersembunyi di Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.
Siti Aisyah bertemu pertama kali dengan James di satu bar di jantung kota Kuala Lumpur yang hanya sepelemparan batu jaraknya dari Menara Kembar Petronas. Siti, 25 tahun, bekerja sebagai pemijat paruh waktu di Beach Club saat itu.
Setelah pertemuan pertama itu, Siti dan James bertemu beberapa kali. Siti, seperti dikutip dari Channel News Asia, jatuh hati pada James yang masih muda, ramah, dan ganteng.
Siti memotret foto James dengan teleponnya. Dari foto itu polisi Malaysia mencocokkan foto James dengan identitas aslinya.
Di satu pertemuan, James dengan bahasa Inggris yang terbatas membujuk Siti menjadi bintang reality show di satu televisi. Ia diminta berperan membuat lelucon atau pranks kepada orang-orang yang melintas di jalanan yang ramai di Kuala Lumpur, di mal, stasiun kereta dan hotel.
Siti dan James bersama-sama memerankan 10 pranks reality show untuk televisi Korea. Siti mendapat bayaran US$ 100 hingga US$ 150 untuk satu pertunjukan, tergantung pada penampilannya.
Satu hari, James membawa Siti ke Phnom Penh, Kamboja bertemu seseorang yang disebut James sebagai bosnya. Pria yang berperan sebagai bos James memperkenalkan diri sebagai Chang, pria asal Cina. Chang fasih berbahasa Mandarin dan Indonesia.
Sebelum kembali ke Kuala Lumpur, Chang memberi siti obat salep untuk diolesi di wajah orang yang menjadi target prank berikutnya.
Siti sempat bermain prank beberapa kali sebelum 13 Februari 2017, tewasnya Kim Jong-nam. Dua hari sebelum tanggal 13 Februari, Siti berpesta bersama James dan teman-teman James untuk merayakan ulang tahun Siti. Mereka mengatakan ke Siti bahwa dirinya dengan cepat akan menjadi superstar di Korea.
Tepat pada tanggal 13 Februari, Siti bermain prank di bandara internasional Kuala Lumpur (KLIA2).Targetnya seorang pria yang belakangan diketahui bernama Kim Jong-nam. Pria warga Korea Utara ini kemudian tewas sekitar 20 menit setelah atraksi pranks yang dilakoni Siti dengan Doan Thi Huang, wanita warga Vietnam.
Kepada polisi Malaysia Siti mengatakan belum pernah bertemu Doan hingga saat ia bermain prank di KLIA 2 tanggal 13 Februari.
Polisi Malaysia mengidentifikasi James sebagai Ri Ji U sebagai yang termuda dari delapan warga Korea Utara yang diburu polisi Malaysia sehubungan dengan pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar menyakini Ri Ji U merupakan satu dari tiga warga Korea Utara yang bersembunyi di Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur. Duanya lagi adalah diplomat Korea Utara yang menjabat sebagai sekretaris kedua, yakni Hyon Kwang Song dan staf maskapai penerbangan Air Koryo, Kim Uk Il.
Adapun Chang, menurut seorang sumber, diidentifikasi polisi Malaysia sebagai Hang Song Hac, 32 tahun, satu dari empat warga Korea Utara yang diyakini sebagai dalang dari rencana membunuh Kim Jong-nam. Keempatnya terekam kamera CCTV bandara Internasional Kuala Lumpur KLIA2. Keempatnya melarikan diri ke Jakarta di hari yang sama dengan kematian Kim Jong-nam.
Siti dan Doan, 29 tahun, didakwa sebagai pelaku pembunuhan Kim Jong-nam. Keduanya dijerat dengan pasal 302 hukum pidana Malaysia dengan ancaman hukuman mati.
Empat warga Korea Utara yang melarikan diri ke Jakarta dan diketahui kemudian melanjutkan penerbangan ke Pyongyang dan Vladivostok kini dalam buruan Interpol.
DI tengah berkecamuknya Perang Teluk (Agustus 1990-Februari 1991), terkenang pengalaman 'gereget' seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) H Rusmin Basuki. Kala itu, Rusmin bersama beberapa rekannya sempat "terjebak" selama 11 bulan di perbatasan Arab Saudi-Kuwait, negara yang diinvasi Irak dalam perang itu.
Dengan motif politik dan ekonomi, Irak yang tengah kuat-kuatnya menyerbu Kuwait yang militernya tergolong lemah. Namun titik balik perang tak lama berselang lantaran Kuwait buru-buru dibantu Saudi, Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis.
BERITA REKOMENDASI
Kebetulan di musim dingin awal tahun 1991 itu, Rusmin dan rekan-rekannya sesama TKI sebagai sopir bus, mendapat "order-an" dari perusahaan induknyal SAPTCO (Saudi Public Transport Company). Mereka dikontrak untuk mengangkut pasukan AS dari Saudi ke Dhahran dan Dammam, dua kota pelabuhan di Teluk Persia.
"Kita (sopir asal Indonesia) yang diminta mengangkut rombongan dengan bus, karena sopir-sopir bus orang Arab, justru benci Amerika. Mereka anggap orang Amerika itu kafir," tutur Rusmin kepada Okezone saat ditemui di kediamannya di Cilincing, Jakarta Utara.
Pria berusia 66 tahun itu banyak berkisah tentang suka dukanya jadi sopir bus yang mengangkut tentara AS itu dari markas ke markas antara Dhahran dan Dammam. Serta berbagai pengalaman tentang malam-malam yang dingin, serta kerap diteror rudal-rudal scud yang ditembakkan dari posisi pasukan Irak.
"Kalau malam-malam lagi istirahat, kita cuma bisa berdoa mudah-mudahan enggak ada rudal yang nyasar ke tempat kami," imbuh pria yang sempat berkarier di Kepolisian Air dan Udara (Polairud) sebelum jadi TKI itu.
"Saat malam waktu itu musim dingin, wah dinginnya minta ampun walau enggak ada salju juga. Kita sampai pakai baju rangkap tiga, ditambah jaket dan kantong-kantong mayat dari tentara Amerika buat dijadikan selimut," sambung Rusmin.
Terkait interaksi, Rusmin mengaku bisa akrab dengan banyak kombatan Negeri Paman Sam, lantaran memang orangnya ramah-ramah. Bahkan ada satu di antara mereka yang bisa berbahasa Indonesia dan bisa kian akrab hanya karena nasi dan telur ceplok goreng.
"Awalnya interaksi sama tentara Amerika pakai bahasa isyarat. Tapi sedikit demi sedikit mengerti bahasa Inggris. Mereka ramah-ramah dan selalu menanyakan, kita (sopir-sopir WNI) ada kurang kebutuhan apa? Tapi kalau tentara Inggris mah, angkuh-angkuh. Enggak mau ngomong sama orang asing," tambahnya.
Soal makanan, memang mereka tak pernah kekurangan. Malah sering ikut dibagi-bagikan ransum tentara AS. Tapi yang namanya orang Indonesia, tetap terasa bosan dan pastinya enggak 'nampol' kalau belum ketemu yang namanya nasi. Karena ini pula Rusmin bertemu tentara AS yang cukup fasih berbahasa Indonesia.
"Makanan ransum perang Amerika lama-lama bosan juga rasanya, kangen sama nasi dan goreng telur. Kita coba beli di toko di luar markas bahan-bahannya, kayak beras, minyak. Harus dikawal tentara Amerika kalau keluar markas," ungkap Rusmin lagi.
"Dibikin deh tuh, kita masak di samping bus karena kebetulan ada teman juga yang bawa panci dan kompor. Ada juga itu tentara Amerika yang ternyata asalnya dari Filipina, ikut makan bareng sama kita. Dia bilang juga bosan dengan ransum yang itu-itu aja. Dia bisa lumayan bahasa Indonesia karena pernah tinggal di Bogor," cetusnya.
Dan tak lupa, kadang waktu hendak menyantap mereka dengan nasi dan telur ceplok yang sudah sangat dikenal lidah, tak jarang makanan mereka terkena pasir-pasir yang berterbangan.
"Waktu mau makan nasi pakai goreng telur sama cabai, eh tahu-tahu pasir berterbangan masuk ke dalam nasi sama telurnya. Yah, terpaksa (tetap dimakan) dari pada makan roti terus. Itu biasanya gara-gara helikopter yang mendarat di landasan dekat tempat kita," tuntasnya.
Jakarta - Tahun 2016 lalu, KPK mengobok-obok lembaga peradilan dan menemukan berbagai temuan korupsi, kolusi, dan nepotisme. 26 Tahun sebelumnya, kejadian KKN juga kerap terjadi di pucuk peradilan Indonesia, Mahkamah Agung (MA).
Hal itu diceritakan hakim agung 1980-1997, Adi Andojo dalam buku "Menjadi Hakim yang Agung". Buku itu diluncurkan dua pekan lalu dengan dihadiri Ketua MA Hatta Ali, hakim agung Andi Samsan Nganro dan cendekiawan muslim Komarudin Hidayat.
Adi menceritakan saat ia memutus perkara penyelundupan rotan di tingkat kasasi atas nama terdakwa Tony Guritman. Awalnya Tony divonis bebas oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Jaksa kasasi dan dikabulkan pada 21 Februari 1990.
"Tony dijatuhi hukum 3 tahun penjara dan denda Rp 10 juta," kata Adi dalam halaman 167 sebagaimana dikutip detikcom, Minggu (19/3/2017).
Kasus pemalsuan putusan ini terungkap secara kebetulan ketika Adi berkunjung ke Surabaya pada 28 November 1990. Pada waktu itu, Adi menjadi pembicara seminar yang diikuti jaksa. Dalam seminar itu, Adi mencontohkan kasus Tony yang dihukum penjara di tingkat kasasi karena sudah ada niat dari Tony dalam tindak pidana penyelundupan itu.
Saat pulang ke bandara, Adi diantar beberapa jaksa. Dalam kesempatan itu, beberapa jaksa menanyakan pernyataannya di seminar dan fakta di lapangan. Faktanya, Tony telah dibebaskan lewat surat keputusan MA. Informasi itu tentu membuat Adi terkaget-kaget. Bagaimana mungkin Tony bisa bebas karena dia sendiri yang telah memutuskan Tony bersalah.
Dari bandara, Adi langsung menelepon staf di MA di Jakarta agar jangan pulang dulu sebab Adi ingin mampir ke kantor MA setelah tiba di Jakarta untuk memeriksa berkas yang berkaitan dengan Tony.
"Setelah memeriksa berkas, saya menemukan keputusan yang dibuat berbeda dengan surat yang dikirim ke PT Surabaya," tutur Adi yang juga menjadi Ketua Muda MA bidang Pidana periode 1981-1997 itu.
Mengetahui itu, Adi langsung melaporkan kepada Ketua MA Ali Said.
"Pak Ali bilang 'wis terus no/ya teruskan'," ujar Adi.
Pemeriksaan internal menemukan putusan Nomor 1805 K/Pid/1989 itu ternyata dipalsukan pejabat Direktorat Pidana, M Naseer dan dua karyawan lainnya. Kasus pemalsuan putusan itu juga menyeret pengacara Tony, Harjono Tjitrosoebono. Siapakah Harjono? Ia ternyata teman satu asrama Adi saat kuliah di FH UI 1952-1958.
Meski mengaku tidak menerima uang sepeser pun dari Harjono, Adi malah meminta sahabatnya jangan dihukum. Dia menyadari tindakannya itu salah.
"Kepada penyidik saya pesan agar Pak Harjono jangan diutak-atik. Teman seasrama saya di Pegangsaan timur. Pak Harjono kan sudah tua. Saya kasihan. Ini kelemahan saya," aku Adi di halaman 168.
Pada 2012, kasus serupa terulang. Saat itu malah dilakukan oleh hakim agung Ahmad Yamani. Ia memalsukan putusan gembong narkoba Hengky Gunawan, dari 15 tahun penjara menjadi 12 tahun penjara. Setelah ketahuan, Yamani dipecat dan menjadi hakim agung pertama yang dipecat karena pelanggaran etik.
Desa Kong Lou di Heze yang terletak di Shandong, Tiongkok yang juga dikenal sebagai "perkampungan akrobatik" telah melahirkan banyak ahli akrobatik terkenal.
Mereka yang berlatih di situ berhasil merangkul berbagai kemenangan di tingkat internasional.
Namun, anak-anak di daerah perkampungan tersebut harus berlatih keras dari kecil agar dapat menampung kehidupan keluarga di masa depan.
Sekolah akrobatik ini didirikan pada awal 1970 dan sampai sekarang, sekolah ini telah melatih lebih dari 1.000 orang anggota akrobatik yang cemerlang.
Anak-anak di perkampungan Kong Lou ini memulai latihan mereka dengan menyeimbangkan batu bata di atas kepala mereka. Hal ini merupakan dasar di dalam olahraga akrobatik.
Dimulai dengan hanya sepotong bata dan jumlahnya akan terus meningkat sedikit demi sedikit.
Mengingat desa ini begitu terkenal di Tiongkok, ada juga anak-anak dan orang dewasa berusia 30 tahun yang datang hanya untuk mempelajari akrobatik.
Dengan latar belakang keluarga miskin, dan setelah periode dua ke tiga bulan berlatih, mereka bisa pulang ke kampung halaman masing-masing dan membuat pertunjukan akrobatik.
Untuk setiap pertunjukan, mereka akan dibayar dengan upah sebesar 100 sampai 300 yuan.
Meskipun berhasil melahirkan banyak ahli akrobatik yang terkenal, tidak semuanya berhasil.
Sebagian dari mereka tidak mampu mengadaptasi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan dan pelatihan insentif lantas mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dan bermigrasi ke daerah dengan kondisi ekonomi yang baik.
Anak-anak 4 tahun yang datang dari provinsi Henan ini akan menangis setiap kali berlatih akrobatik.
Pelatih akan memegang dan meregangkan kaki mereka, sehingga menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat!
Sejarah akrobatik di kampung Kong Lou dimulai sedini Dinasti Ming. Kini, ada lebih dari 100 aksi akrobatik dan antara yang populer adalah aksi menyepak mangkuk pada ketinggian yang luar biasa, menyeimbangkan diri di tali kawat, trik sepeda dan lain-lain lagi.
Pelatih turut mengusulkan untuk memasukkan tren terbaru di dalam sebuah presentasi dan tidak hanya tergantung pada keterampilan saja.
Beberapa anggota akrobatik terkenal akan pulang kembali ke kampung tersebut dan menjadi pelatih.
Selain berlatih secara normal, mereka turut berlatih ketika melakukan pekerjaan rumah seperti mengayuh sepeda ke toko ritel.
Mereka yang datang ke perkampungan akrobatik ini akan belajar memasak, mencuci pakaian dan melakukan pekerjaan rumah. Tampaknya, pelatihan yang diberikan tidak terbatas pada aksi akrobatik saja.
Pendiri sekolah akrobatik yaitu Kongyang ketika diwawancarai pada 2012 menyatakan hajatnya untuk membangun sebuah perkampungan akrobatik tetapi pada 2013, ia telah mengalami kecelakaan yang menewaskannya.
Anak lelaki Kongyang yaitu Kongwei, memutuskan untuk menghubungkan impian ayahnya dengan mendirikan sekolah ini.
Demi membiayai kehidupan keluarga agar hidup nyaman, anak-anak ini telah melalui berbagai penderitaan dan siksaan di desa ini. Hanya melihat dari aspek fisik tubuh mereka saja sudah membuat kita merasa sedih.
Anak-anak ini saja yang mengetahui bagaimana perasaannya untuk berlatih di bawah kondisi begitu rupa. (erabaru.net/rp)
BANGKAPOS.COM - Seorang perawat menceritakan pengalamannya saat membersihkan tubuh pasien yang meninggal.
Tanggung jawab menjadi seorang perawat memang berat.
Mulai dari merawat pasien, perawat juga bertanggung jawab atas prosedur di rumah sakit.
Satu di antaranya seperti dilansir dari laman ohbulan.com, perawat bertugas membersihkan tubuh pasien yang meninggal sebelum diserahkan pada staf di kamar mayat.
Wanita ini bercerita saat melakukan hal tersebut.
Tak melulu berjalan mulus, ada banyak kejadian yang terbilang mengerikan saat dirinya melakukan tugas itu.
SURATKABAR.ID – Nabi Khidir adalah salah satu dari para nabi yang kisahnya diabadikan di dalam Al-Quran. Beliau dikenal sebagai sosok nabi yang misterius dan terkenal karena ilmu laduninya. Salah satu dari mukjizat beliau adalah kematiannya yang ditangguhkan oleh Allah SWT hingga hari kiamat.
Tentang mukjizat nabi Khidir AS yang memiliki umur sangat panjang, beberapa ulama dan ahli sufi meriwayatkan sebuah kisah rahasia hidup abadi nabi Khidir. Dan kebanyakan kisah mengacu pada misteri mata air misterius yang menjadi kunci keabadian nabi khidir. Agar tidak penasaran, berikut ulasan lengkap mengenai kisah mata air tersebut.
Tetesan mata air surga
Beberapa hikayat menyebutkan setelah Allah SWT menciptakan dunia, Dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia. Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi sang Ainul Hayat atau si mata air keabadian yang sangat terkenal hingga detik ini.
Ainul Hayat sendiri berarti mata air kehidupan, mata air yang memberikan rahasia kehidupan pada peminumnya. Jadi siapa pun yang meminumnya akan hidup hingga kiamat kecuali dia memohon kematian pada Allah SWT.
Beberapa kisah menceritakan bahwa Allah SWT menurunkan malaikat Rifa'il pada Raja Iskanda Zulkarnain. Raja Zulkarnain menanyakan pada malaikat Rifa'il adakah cara agar dia dapat beribadah terus-menerus pada Allah SWT. Malaikat Rifa'il menceritakan mengenai Ainul Hayat, mata air kehidupan abadi pada Raja Zulkarnain.
Dibekali dengan permata dari malaikat Rifa'il, bersama pasukannya, raja Zulkarnain lalu melakukan perjalanan pencarian mata air Ainul Hayat. Dikatakan bahwa mata air Ainul Hayat berada di tempat tergelap bumi dan tempat keluarnya matahari. Namun sayangnya mata air Ainul Hayat tidak pernah diminum oleh raja Zulkarnain.
Nabi Khidir AS meminum Ainul Hayat dan menjaganya
Saat sampai pada tempat yang diberitahukan malaikat Rifa'il, raja Iskandar Zulkarnain menyuruh salah satu orangnya untuk masuk terlebih dahulu mencari Ainul Hayat. Dan orang tersebut adalah Khidir AS. Atas wahyu dari Allah SWT, nabi Khidir diberikan petunjuk keberadaan Ainul Hayat dan akhirnya beliau lah yang meminumnya. Diizinkan menemukan mata air tersebut oleh Allah SWT. Akhirnya hanya Nabi Khidir yang mendapatkan kehidupan yang kekal.
Fountain of Youth
Kisah Ainul Hayat ini ternyata menyebar luas, hingga akhirnya juga didengar kerajaan dari Benua Eropa. Adalah Raja Ferdinand dari Inggris yang mengerahkan beberapa orangnya untuk mencari mata air yang melegenda ini.
Salah satu dari orang-orang suruhan raja tersebut adalah Ponce de Leon. Ia mencari sebuah mata air yang dapat membuat para orang tua menjadi remaja. Pencariannya dimulai dari pulau Bahama hingga mencapai berbagai tempat di "dunia baru".
Sayangnya, hingga akhir hayatnya Ponce de Leon tidak pernah menemukan keberadaan mata air legendaris tersebut. Diketahui bahwa Ponce de Leon mati dikarenakan panah dari para suku Indian. Oleh Ponce de Leon mata air keabadian ini disebut Fountain of Youth.
Kisah pencarian Ponce de Leon atas fountain of youth ini juga menginspirasi seri dali film epic Pirates of Carribian. Dimana diceritakan rombongan bajak laut serta pasukan kerajaan Inggris dan Spanyol, sibuk mencari sumber air keabadian.
Misteri Segitiga Bermuda dan Ainul Hayat
Setelah berhasil meminum air Ainul Hayat, beberapa hikayat mengatakan bahwa nabi Khidir AS diutus Allah SWT untuk menjaga mata air tersebut. Baik dari golongan Jin, setan dan manusia ingin berbondong-bondong mencari keberadaan mata air tersebut.
Namun sejak, dijaga oleh Nabi Khidir AS, tidak ada satupun yang dapat meminum mata air tersebut. Beberapa ulama berpendapat bahwa letak Ainul Hayat yang dijaga nabi Khidir berada di pulau Bermuda, oleh karena itulah banyak kapal dan orang yang hilang ketika melewati daerah tersebut.
Karena para setan berbondong-bondong mengelilingi tempat tersebut untuk merebut Ainul Hayat.
Semua kita kembalikan pada Allah SWT, karena hanya Dia lah yang maha mengetahui segalanya.
Semoga dengan mengetahui beberapa cerita mengenai mata air Ainul Hayat ini akan semakin menambah keimanan kita sebagai seorang muslim. Toh, segala keajaiban hanya bisa terjadi atas izin Allah SWT.